"Every one of us feel that the prevailing programmes have brought Indonesia on the gate of development," he informed a stadium packed with supporters. "Our obligation is to carry on and excellent programmes relevant to youth, millennial generation, Gen Z."
Subianto, an elite figure linked to human rights abuses in the Suharto dictatorship, is a powerful speaker.
There had been symptoms early on that Widodo favoured Ganjar, but that notion has transformed as Prabowo’s dominance in belief polls became obvious.
Deddy pun mengajak semua calon presiden dan calon wakil presiden untuk mengemas pesan kampanye yang ingin disampaikan dengan kedamaian dan kegembiraan.
Danpaspampres juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas peristiwa itu. Ia mengakui kesalahan anak buahnya dan memutuskan menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan dengan keluarga korban
"Dari sisi penantang ternyata tidak memberikan solusi alternatif kebijakan yang menjanjikan yang bisa jadi jadi harapan masyarakat," kata dia.
"Bahkan, Prabowo Subianto adalah pribadi, politisi dan negarawan yang berani meninggalkan dan melupakan masa lalu dan menatap masa depan untuk bangsa dan rakyat," tuturnya.
Namun, ia menyayangkan jika ada pihak yang sengaja menggunakan gimik itu untuk meraup suara pemilih dan tak mau beradu gagasan.
Ia juga dikenal sebagai panglima yang berani mengambil keputusan dalam menghadapi situasi yang sulit, seperti dalam kasus penghadangan kapal Asutralia di perairan Indonesia pada tahun 2013.
“Para milenial itu menginginkan Pak Prabowo menjadi presiden dan mereka ingin ada kepemimpinan yang kuat di republik ini,” ujarnya.
detikNews detikEdukasi detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX get more info 20Detik detikFoto detikHikmah Layanan
Questioned about questions in the West about his brother’s human rights record, Hashim claimed: “Indonesians vote for that president.”
"Mengapa terjadi perubahan citra itu? Ujar Prabowo dengan jenaka, ia dua kali sudah dikalahkan di pemilu presiden. Karena itu ia mengubah penampilannya menjadi lebih rileks. Semua ia anggap keluarga dan teman," katanya.
Their father Sumitro was one of the late strongman Suharto’s critical economic tsars and their grandfather was the founding father of Financial institution Negara Indonesia, one of the nation’s biggest banks.